SKENARIO 2 BLOK
HUMANIORA
GANJIL 2012-2013
Oleh
:
Ketua : Yusron
Haries (NIM :
121610101010)
Sekretaris : Gladiola Nadisha (NIM : 121610101005)
Annisa
Dian Kartikaningtyas (NIM : 121610101009)
Anggota
: Inetia
Fluidayanti (NIM :
121610101001)
Trianike Nor Aini (NIM : 121610101002)
Yusuf
Rizkillah Akbar (NIM :
121610101003)
Ahmad Faris Adli
Izzudin (NIM : 121610101004)
Medina
Nanda Utami (NIM :
121610101007)
Fikhih
Kartika Murti (NIM : 121610101008)
Yuni Aisyah Puteri (NIM
: 121610101006)
Nazala
Zetta Zettira (NIM :
121610101011)
Rina Wahyu H (NIM
: 121610101012) Gita
Putri Kencana (NIM
: 121610101013)
Hayyu Safira Fuadillah (NIM : 121610101014)
FAKULTAS KEDOKTERAN
GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan ridho-Nya, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas laporan ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
mengenai komunikasi.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kelompok
dari mata kuliah blok Humaniora.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada
1.
Akhmad Munir, MA
.selaku dosen dan fasilisator yang telah memberikan bimbingan kepada kami
hingga terselesainya penyusunan laporan ini.
2.
Anggota kelompok I yang telah berperan
aktif dalam diskusi maupun pembuatan tutorial ini.
Dalam tugas yang telah
diberikan, kami menyadari bahwa laporan ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan dari pada yang diharapkan. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun bagi perbaikan Makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan
terima kasih.
Jember
, 23
September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR
ISI......................................................................................................................... ii
Bab
1. Pendahuluan........................................................................................................
Latar belakang.............................................................................................. ...... 1
Rumusan masalah ........................................................................................ ...... 2
Tujuan pembelajaran ........................................................................................... 2
Manfaat ........................................................................................................ ...... 3
Bab
2. Tinjauan pustaka.................................................................................................. ...... 4
Bab
3. Mapping.............................................................................................................. ...... 6
Bab
4.Pembahasan ......................................................................................................... ...... 7
Bab
5. Kesimpulan ......................................................................................................... ...... 11
Bab
6. Daftar pustaka .................................................................................................... ...... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Indonesia adalah sebuah bangsa yang komposisi
etnisnya sangat beragam. Begitu pula ras, agama, aliran kepercayaan, bahasa,
adat istiadat, orientasi kultur kedaerahan., serta pandangan hidupnya. Tiap
kategori sosial memiliki budaya internal sendiri, sehingga berbeda dengan
kecenderungan budaya internal kategori sosial yang lain. Oleh sebab itu,
masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat pluralis yang terdiri atas
berbagai macam suku, agama, dan ras yang secara keseluruhan membentuk tatanan
kebudayaan nasional bangsa, yaitu kebudayaan Indonesia.
Pluralisme dalam masyarakat Indonesia merupakan
sebuah kekayaan budaya bangsa yang sangat tinggi nilainya. Tetapi, pluralitas
masyarakat saat ini dipandang sebagai masalah yang cukup serius diantara
persoalan sosial lainnya. Karena pluralitas masyarakat kita selain menyimpan
akar-akar keragaman primordial yang kuat, baik etnik maupun agama, juga lebih
dikarenakan belum terbentuknya masyarakat yang berwawasan multikulturalisme
secara luas, yakni masyarakat yang bukan sekedar mengerti adanya
kelompok-kelompok yang berbeda, melainkan masyarakat yang dapat memberi tempat
dan rela hidup berdampingan secara damai. Serta ada sebuah ekses yang muncul dalam
masyarakat yang sifatnya plural, yaitu seringkali tumbuh perbedaan-perbedaan
yang memunculkan potensi-potensi ke arah konflik. Seringkali kemudian
potensi-potensi konflik menjadi kenyataan, yang menjadi sumber dari
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat. Pada akhirnya konflik itu memunculkan
perbenturan-perbenturan kepentingan yang berdampak negatif dalam masyarakat.
Makalah
ini akan membahas tentang pluralisme beserta pemecahan masalah pada kendala – kendala yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
hakikat pluralitas sosial ?
2. Apa
dampak postif dan negatif dari perbedaan SARA ?
3. Apa
penyebab konflik yang berhubungan dengan perbedaan SARA ?
4. Apa
pengertian, tujuan dan manfaat pendidikan multikultural?
C.
Tujuan
Pembelajaran
1. Untuk
mengetahui hakikat pluralitas sosial
2. Untuk
mengetahui dampak postif dan negatif dari perbedaan SARA
3. Untuk
mengetahui penyebab konflik yang berhubungan dengan perbedaan SARA
4. Untuk
mengetahui pengertian, tujuan dan manfaat pendidikan multicultural
D.
Manfaat
1. Mengetahui
hakikat pluralitas sosial
2. Mengetahui
dampak postif dan negatif dari perbedaan SARA
3. Mengetahui
penyebab konflik yang berhubungan dengan perbedaan SARA
4. Mengetahui
pengertian, tujuan dan manfaat pendidikan multikultural
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskanperbedaandan persamaan manusia yang dikaitkan dengan
gender, ras, kelas, (Sleeter and Grant, 1988).
Pendidikan multikultural adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks,
kondisi jasmaniah atau status
ekonomi seseorang (Skeel, 1995).
Pembelajaran multikultural pada dasarnya merupakan
program pendidikan bangsa agar komunitas multikultural dapat berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan demokrasi yang ideal bagi bangsanya (Banks, 1993).
Pendidikan multicultural merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latarbelakang kebudayaan dari para peserta didik sebagai salah sau kekuatan untuk membentuk sikap multikurturalisme. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-kurangn\ya bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk pemahaman bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan, dan demokrasi dalam arti luas (Liliweri, 2005).
Jadi
berdasarkan
teori di atas
maka
sekiranya model
Pembelajaran
multikultural
dirancang
dengan gambaran
umum
sebagai
berikut:
1. Proses belajar
memanusiakan
manusia
dan
belajar
tidak
hanya
koseptual
akan
tetapi proses belajar
itu
dibangun
melalui
pengalaman di lapangan(kontekstual)
2. Cara kerja
Pembelajaran multikultural adalah dilakukan
dengan
cara
memberikan
kesempatan
munculnya ide atau
gagasan
dari
siswa.
3. Sumber
materi
tidak
hanya
dari guru, akan
tetapi
berasal
dari
semua
realitas yang ada di
sekitarnya.Resensi M.Saekhan
Muchith
Pembelajaran
Kontekstual.2007 (167-168)
BAB III
MIND MAP
PLURALITAS
SOSIAL
|
KONFLIK
|
-
DESINTEGRASI
-
PERBEDAAN
|
-
KEADILAN
-
PERSATUAN
-
KESETARAAN
|
SARA
|
DISKRIMINASI
|
PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
|
-
|
+
|
BAB IV
PEMBAHASAN
1.1 Hakikat
pluralitas sosial
Ada
beberapa hakikat pluralitas sosial :
-
Jika budaya suatu
bangsa memiliki banyak segi nilai-nilai dan lain lain maka disebut pluralitas.
(Horace Kallen)
-
Teori yang seirama
dengan relativisme dan curiga terhadap kebenaran. (Liberalisasi Pemikiran
Islam)
-
Diskusi tentang etika
sosial. (Raymond Plant)
-
Paham bahwa semua agama
adalah benar. (Budi M)
-
Kerangka interaksi
kelompok yang saling hormat dan toleransi. (Allister Mr. Grath)
1.2 Dampak
postif dan negatif dari perbedaan SARA
Dampak
positif :
-
Menciptakan
keanekaragaman dan kebudayaan. (Nasikun, Sudarsono, Sulistyo)
-
Sarana memajukan
pergaulan. (Pengaruh Keanekaragaman dalam Masyarakat Multikulturall)
-
Daya tarik wisata.
(Mira Oktaviana)
-
Menciptakan
keharmonisan dan toleransi. (Hasyim, 2008)
-
Meningkatkan
solidaritas kelompok, muncul harapan terpendam, katalisator sosial, dan
memperjelas norma dan tujuan kelompok. (Darson, Jhorgersah, Hernandes)
Dampak
negatif :
-
Disiintregasi nasional.
(Nasikun, Sudarsono, Sulistyo)
-
Perbedaan pandangan dan
kepentingan serta menimbulkan bentrokan dan kerusuhan. (Ralf D)
1.3 Penyebab
konflik yang berhubungan dengan perbedaan SARA
Penyebab
konflik dari beberapa sumber :
a. Harga
diri dan kebanggan terusik.
Perbedaan
sikap atau pendirian.
Benturan
kepentingan.
(Pasurdi
Supartan)
b. Perbedaan
individu dalam masyarakat.
Perbedaan
pola kehidupan.
Perbedaan
status sosial.
Perbedaan
kepentingan atau tujuan.
Perbedaan
perubahan sosial.
(Jurnal
UPI)
c. Ketidak
adilan sosial.
Diskriminasi.
Tidak
adanya penghargaan atau keberagaman.
(Dubas
& Marks)
d. Perbedaan
individu dalam pendirian dan perasaan.
Perbedaan
latar kebudayaan.
Perbedaan
kepentingan.
(Ralf
D)
1.4 Pengertian,
tujuan dan manfaat pendidikan multikultural
Pengertian
:
-
Sebagai konsep ide,
rangkaian kepercayaan penjelasan yang mengakui pentingya keragaman budaya.
(Banks 2001)
-
Kebudayaan pendidikan
dalam mengakui, menerima perbedaan dan persamaan manusia menurut ras dan
gender. (Sketer & Grant, 1998)
-
Rangkaian kepercayaan
dalam mengakui pentingnya gaya hidup. (Bank, 2001)
-
Proses pembelajaran
dengan tujuan mencipta. (Banks, 1995)
Tujuan
:
-
Pengembangan literasi
etnis dan budaya.
Perkembangan
pribadi.
Klarifikasi
nilai dan sikap.
Kompetensi
multikultural.
Kemampuan
keterampilan dasar.
Memperkuat
pribadi dan reformasi sosial.
Memiliki
wawasan kebangsaan yang kokoh.
Memiliki
wawasan hidup yang lintas budaya.
Hidup
berdampingan secara damai.
(Handont)
-
Awal : Membangun wacana
dan kebijakan pendidikan.
Akhir
: Berkarakter demokratis dan humanis.
(Muhaimin)
-
Mempelajari kelompok
sosial yang berbeda untuk hidup dalam pluralisme.
(Bulifan)
-
Aktif menjadi manusia
menghargai perbedaan.
(Tilar,
2003)
-
Sadar keragaman,
kesetaraan, kemanusiaan, keadilan, demokrasi.
(Hasyim,
2008)
-
Kemampuan bertambah
terhadap perbedaan.\
(Banks,
1995)
-
Menerima perbedaan.
(Intan
Ayu L)
-
Memfasilitasi
pembelajaran dan perbedaan etnis.
(Handout
pendidikan multikultural)
Manfaat
:
-
Konsep diri yang jelas,
memahami kelompok etnis.
Memahami
konflik antarnbudaya itu ada.
Mengenal
keberagaman budaya.
(Gorski,
2001)
-
Mengajarkan kebenaran,
tidak monopoli.
Alat
membina kebenaran dunia.
Benteng
pertahanan
Rasa
penghargaan terhadap kebudayaan lain..
(Pierre
L.V.D.B)
-
Memahami adanya
pluralitas.
(The
National)
-
Memfasilitasi
pengalaman pendidikan.
Menjadikan
manusia aktif di lokal, nasional, global.
(Garski)
BAB V
KESIMPULAN
Pluralitas ialah berasal dari kata
plural, plural sendiri dalam bahasa
Inggris berarti banyak. Akar kata plural adalah kata plus dalam bahasa Latin
yang berarti ‘lebih’. Istilah banyak adalah istilah matematis yang dalam arti
tertentu bebas nilai atau netral. Istilah banyak ini baru bisa memiliki arti
kalau kepadanya ditambahkan kata lain. Jadi pluralitas sosial merupakan kondisi
sosial dengan banyak tipe atau wujud.
Dampak positif dan negativ yang
ditimbulkan sama seperti dua sisi mata uang, sisi positivnya bisa memperkaya
dan menambah keanekaragaman budaya nasional, bisa menambah daya tarik wisatawan
internasional untuk berkkunjung ke wisata local. Dampak negativ yang di
timbulkan juga banyak ketika pemerintah lepas kendali terhadap control tentang
pluralitas itu sendiri, seperti banyaknya konflik sara yang terjadi di
Indonesia.
Hubungan penyebab konflik dengan
perbedaan sara sebenarnya hanya satu yaitu tingginya egoisme suatu suku, ras,
agama, dan golongan itu sendiri yang
berawal menimbulkan diskriminasi, berlanjut padak percekcokan kecil, dan
kemudian berlanjut pada disintegrasi bangsa itu sendiri.
Tujuan dan manfaat dari pendidikan
multicultural banyak sekali, tapi yang paling utama adalah untuk mencintai
semua agama, golongan, ras, dan suku serta menekankan kalau tidak ada agama,
ras, suku dan golongan yang buruk, semua agama, ras, suku, dan golongan
mempunyai kekurangan dan kelebihan masing. Dan karena adanya suku, ras, agama,
dan golongan yang berbeda, terjadilah suatu keragaman budaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Banks, J.A. (1993). Multicultural
Education: Issues and Perspectives. Needham Height, Massachusetts : Allyn and Bacon
Mahfud, Choirul. (2006). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta;
Pustaka Pelajar
Mcgrath, Elister. 1994. Oxford :
Blackwell Publisher
Naim, Ngainum dan Achmad Sauqi.
(2008). Pendidikan Multikultural, Konsep dan
Aplikasi.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Nasikun. (Tanpa Tahun). Sistem Sosial Indonesia. Yogyakarta :
FISIPOL UGM
Pardi, Hasyim, dan Hartono, Yudi. (Tanpa
Tahun). Pendidikan Multikultural di Sekolah. Surakarta:UPT penerbitan dan
Percetakan UNS
Sunarto, Kamanto dkk. (2004).
Multicultural Education in Indonesia and Southeast Asia Stepping into the Unfamiliar. Jakarta: UI
Sutarno. (2007). Pendidikan Multikultural. Jakarta: Depdiknas
Sutomo. (2007). Handout Pendidikan
Multikultural : Universitas Negeri Yogyakarta
Tilaar, H.A.R. (2003). Kekuasaan dan Pendidikan Suatu Tinjauan dan
Prespektif Studi Kultural. Indonesia
terapan:167
Tidak ada komentar:
Posting Komentar