8.31.2013

Infeksi Virus


LAPORAN TUTORIAL


  

SKENARIO 3 BLOK DENTOMAKSILOFASIAL 1
GENAP 2012-2013

Oleh :
Trianike Nor Aini
(Nim:121610101002)



















FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2013

INFEKSI VIRUS
1.      Herpes zoster (shingles)
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcShnfviR-r584imvH2jnAvqdQPEtclhUm8pP5XKdpYeXoX3d26n5g
herpes zoster adalah salah satu penyakit kulit (radang kulit) disebabkan oleh virus Varisella zoster dan memiliki sifat yang khas yaitu terdapat vesikel yang tersusun berkelompok sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan dermatomnya dan biasanya unilateral.
·         Patogenesis
Masa tunasnya 7-12 hari masa aktif penyakit berupa lesi baru dan yang tetap timbul berlangsung kira-kira 1-2 minggu virus berdiam di ganglion posterior susunan syaraf tepi dan ganglion kronialis.
Lokasi kelainan kulit sekitar daerah persyarafan ganglion kadang-kadang virus menyerang gangguan arterior bagian motorik kranolis sehingga memberikan gejala gangguan motorik.
·         Gejala
ü  Pada tahap prodromal ditemukan rasa sakit seperti terbakar, letaknya di dalam, parah dan bersifat unilateral gejala prodromal terjadi beberapa hari sebelum daerah berwarna merah dan vesikel timbul.
ü  Vesikel pecah dan membentuk krusta dikulit, tetapi dalam mulut membentuk ulserasi dangkal. Vesikel dan ulserasi terletak unilateral di sepajang distribusi saraf sensoris.
ü  Pasien mengalami demam dan terlihat kurang sehat.
ü  Bila melibatkan rongga mulut, akan timbul rasa sakit dan kesulitan saat menelan.
·         Tanda
ü  Bila yang terlibat adalah divisi maksilaris, palatum durum dan palatum molle akan terkena dan bersifat unilateral.
ü  Bila divisi ophthalmicus yang terlibat (herpes Gasserian), akan berkembang ulserasi kornea yang berbahaya.
ü  Distribusi lesi yang bersifat unilateral disepanjang distribusi anatomi dermatom merupakan ciri khas herpes zoster.
ü  Kelompok vesikel berdinding tipis, ataupun ulserasi yang bersifat unilateral (intraoral), berhenti dengan tegas di daerah garis tengah.
2.      Herpes simplex
·         Disebabkan virus herpes simplex
Tipe:
ü  Tipe 1 : menyerang rongga mulut, pharyng.
ü  Tipe 2 : menyerang genitalia, kulit.
·         Penularan : kontak langsung pada fase vesikula
Herpes simplex primer
·         http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTlfZW8XONFx1pA3Q_zZzveJ3DDwD6MZyfDwjxJ_zQtT550bbzMWgEtiologi : virus herpes simplex tipe 1
·         Gejala prodromal : malaise, letih, dan nyeri tenggorokan.
·         Gejala klinis:
Infeksi herpes primer HSV-1 paling sering terjadi dalam mulut, biasanya pada anak-anak antara umur 6 bulan dan 6 tahun. Gejala pada saat seseorang menderita herpes oral, luka atau lepuhan dapat muncul di bibir atau di sekitar mulut. Luka ini mungkin juga muncul di dalam mulut, tapi ini biasanya hanya terjadi pada saat pertama kali gejalanya muncul.
ü  Pada mulanya gingiva menjadi merah dan bengkak, mulut perih, dan dalam beberapa hari vesikula tampak, yang berlanjut menjadi ulkus.
ü  Lesi ini dapat ditemukan diseluruh permukaan mukosa mulut, tetapi paling sering di daerah anterior rongga mulut
ü  Terjadi deman dan limfadenopati
ü  Lesi sembuh secara spontan dalam 1- 2 minggu
ü  Masa inkubasi umumnya 4 hingga 5 hari kemudian gejala diawali dengan demam.
ü   Pasien dapat merasa rasa sakit, panas dan perih atau gatal terutama pada saat makan dan minum.
ü  Oral: mulut sakit, vesikula pecah menjadi ulser dangkal, permukaan kasar, sakit, tepi kemerahan ukuran bervariasi tunggal/multiple(sering), tertutup fibrin putih.
·         Pemeriksaan penunjang laboratorium:
ü  Isolasi virus
ü  Sitologi

3.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZZ9MhRtnDI_nsVfFbWJw_WSD_DMsnbJCHnhfoY9_plp4KQMEixJsBsEpjudkUJyU9jj9xFWTNCz6-IZkvsTcWHmJnwCI_M0D_xhBQR7DXL0mKKK7eP1IZmvOt3etxgvxyLq4SOo2ThzE/s200/herpes-labialis.jpgHerpes labialis
Dikenal sebagai fever blister / cold sore. Disebabkan oleh virus herpes hominis tipe 1.
Herpes labialis adalah lesi/ luka yang terdapat pada wajah di sekeliling bibir dan dalam satu bagian.Herpes labialis adalah penyakit yang cepat menular, jika kontak langsung dengan penderita. Penyakit ini kebanyakan menular pada awal 3-4 hari, luka akan berangsur pulih dalam 3-7 hari.

·         Gejala klinis:
ü  Herpes labialis dimulai dengan rasa gatal dari tempat yang terkena. Dalam 12 jam timbul vesikel dan vesikel tersebut akan pecah membentuk krusta Dallam 36-48 jam. Pada umumnya krusta akan hilang dan lesi sembuh pada hari ke-8 dan ke-10. Panas dan limfa denopati dapat timbul sebelum adanya vesikel.
ü  Erupsi vesikel pada kulit didekat atau pada tepi merah bibir.
ü  Rasa terbakar dan rasa agak gatal
ü  Vesikula pecah, ulser sakit, terdapat lesi oral palatum durum mukosa bukal.
ü  Kesemutan pada wilayah bibir.
ü  Luka kecil (lecet) pada bibir dan mulut yang tidak terlalu besar, kulit terkelupas, dan timbul kerak yang berlebihan.
ü  Rasa gatal dan iritasi pada daerah bibir dan mulut.
ü  Rasa sakit/ nyeri pada daerah bibir dan mulut.
·         Pemeriksaan penunjang laboratorium:
ü  Tes laboratorium dengan fluorescent antigen herpes simplex.

4.      Herpangina
herpangina 1 Herpangina (lepuh mulut) merupakan infeksi mulut yang disebabkan oleh virus coxsackie. Biasanya, herpangina dihasilkan oleh satu strain tertentu virus coxsackie tipe A, tetapi juga dapat disebabkan oleh virus coxsackie tipe B atau echoviruses dan paling sering terjadi pada anak-anak.  Kebiasaannya penyakit ini berlaku pada kanak-kanak berumur antara 3-10 tahun. penyakit ini merupakan akut yang sembuh sendiri tanpa pengobatan, penyakit virus yang ditandai dengan serangan tiba-tiba, 
·      Gejala:
ü Rasa Sakit/Nyeri – Leher
ü Tukak – Mulut
ü Rasa Pegal – Tenggorokan
ü Nyeri Menelan
ü  Kehilangan nafsu makan
ü  Sakit kepala
ü  Melepuh – Mulut
ü  Malaise
ü  Radang tenggorokan, demam, rasa tidak enak badan
·         Tanda:
ü  Suhu tubuh meningkat disertai lymfadenopathy
ü  Walaupun jarang, dapat terjadi pembengkakan kelenjar saliva seperti pada penyakit mumps. Untuk menentukan diagnosis tetapnya diperlukan pemeriksaan laboratorium.
ü  Lokasi – vesikel dan ulserasi multiple ditemukan di palatum molle dan tonsil
ü  Ukuran – kecil 1-2 mm
ü  Bentuk – bulat dan dangkal
ü  Mukosa sekitarnya berwarna merah dan meradang

5.      Hand, foot, mouth disease.
·         Penyakit Hand, Foot and Mouth Disease adalah salah satu jenis flu yang dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh coxackie virus. Flu ini dapat menimbulkan radang otak jika penderitanya terkena virus yang memiliki virulensi tinggi. Ditemukan vesikel pada tangan dan kaki, selain ulserasi yang ditemukan di mulut.
·         Gejala:
ü  Mukosa mulut terasa sakit dan ada nyeri tekan
ü  Batuk, pilek, demam
ü  Setelah anak menderita demam 2-3 hari, akan muncul ruam merah dan lesi di sekitar mulut, lidah, tenggorokan, dan pipi
ü  makan dan menelan menambah rasa kurang nyaman
ü  lokasi – ulserasi multiple di lidah, mukosa bukal, damn palatum durum
ü  ukuran – kecil, 1-2 mm, bulat dan dangkal
ü  mukosa sekitarnya berwarna merah dan meradang
ü  ditemukan lesi berupa macula dan vesikula di tangan dan kaki. Tungkai dan lengan juga dapat terkena

6.      Measles (Rubeola)

kopliks measlesPenyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.
Campak, rubeola, atau measles adalah penyakit infeksi yang sejak awal sudah masa prodromal, yaitu kisaran 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease). Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan imunisasi - remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.




·         Patogenesis
Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet lewat udara

Menempel dan berkembang biak pada epitel nasofaring.
Tiga hari setelah invasi
Replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama.

Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal.

Adanya giant cells dan proses keradangan merupakan dasar patologik ruam dan infiltrat peribronchial paru. Juga terdapat udema, bendungan dan perdarahan yang tersebar pada otak. Kolonisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit menyebabkan batuk, pilek, mata merah (3 C : coryza, cough and conjuctivitis) dan demam yang makin lama makin tinggi. Gejala panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 10 sejak awal infeksi (pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi) mulai timbul ruam makulopapuler warna kemerahan.Virus dapat berbiak juga pada susunan saraf pusat dan menimbulkan gejala klinik encefalitis. Setelah masa konvelesen pada turun dan hipervaskularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi makin gelap, berubah menjadi desquamasi dan hiperpigmentasi.
·         Gejala:
ü  Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:
-          Panas badan
-          nyeri tenggorokan
-          hidung meler ( Coryza )
-          batuk ( Cough )
-          Bercak Koplik
-          nyeri otot
-          mata merah ( conjuctivitis )
ü  2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan kaki, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
ü  Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
ü  Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
7.      mumpsMumps
Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
·         Gejala:
ü  Pada tahap awal (1-2 hari) : demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
ü  Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
ü  Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
ü  Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.



8.      epstein di mulutMononucleosis
Infeksi Mononucleosis adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini menyebar melalui air liur (alasan itu kadang-kadang dikenal sebagai penyakit mencium), dan dalam kasus yang jarang terjadi melalui transfusi darah. Infeksi Mononucleosis sebagian besar didiagnosis pada remaja dan dewasa muda, terutama di kelompok usia 15 sampai 17.
·         Gejala:
Ketika dalam tahap awal gejala Mononucleosis dapat mencakup satu atau lebih hal berikut.
ü Mendadak kehilangan nafsu makan
ü Mendadak kekurangan energi
ü Kedinginan
ü Mata bengkak dan bengkak
Gejala awal ini berlangsung dari 1 sampai 3 hari setelah gejala lebih jelas berikut muncul.
ü  Sakit tenggorokan parah
ü  Demam tinggi
ü  Pembengkakan kelenjar getah bening leher
Biasanya sakit tenggorokan begitu parah sehingga orang tersebut dipaksa untuk mengunjungi dokter.
·         Tanda:
ü Sangat tenggorokan merah
ü Sangat merah amandel atau tonsil memiliki lapisan putih
ü Pembengkakan kelenjar getah bening leher
ü Hampir setengah dari mereka yang menderita Infeksi Mononucleosis akan memiliki pembesaran limpa atau bengkak
ü Dalam beberapa kasus hati dapat diperbesar
ü Ikterus ringan
ü Beberapa akan mendapatkan ruam merah seperti pada campak di seluruh tubuh
ü Sakit kepala
ü Mendadak kehilangan nafsu makan
ü Depresi
ü Pusing
ü Batuk kering menjengkelkan
ü Kelemahan
ü Tubuh nyeri






























DAFTAR PUSTAKA
Birnbaum, Warren. 2009. Diagnosis Kelainan dalam Mulut : Petunjuk bagi Klinisi/Penulis. Jakarta : EGC
Soeparman, dkk. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai Penerbit Universitas Indonesia.
Stawiski MA. Infeksi Kulit. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:EGC, 1995;1291.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar